Kenali Kekurangan dan Kelebihan SME & Talents

Dalam knowledge management dikenal istilah Subject Matter Expert (SME) atau para pekerja yang memiliki keahlian komprehensif dibidangnya. Mereka seringkali dijadikan sumber rujukan bagi para pekerja lain. Syarat utama menjadi seorang SME adalah memiliki pengetahuan dan penguasaan bidang pekerjaannya dengan sangat baik. Karena itu, keahlian dan kinerja para SME sudah jelas diakui. Kemudian dalam bidang Talent Management, kita mengenal istilah Talent atau para pekerja ‘bintang’ yang mendapat perlakuan khusus dari perusahaan. Hampir mirip dengan SME, para juga memiliki kinerja yang sangat baik. Lantas, apa perbedaan dan kesamaan dari keduanya? Langsung saja kita bahas agar tidak membingungkan.Seperti sudah dijelaskan, baik Talent maupun SME sama-sama memiliki kinerja yang unggul dibanding dengan pekerja lainnya. Artinya, mereka sama-sama memiliki kemampuan yang bagus dalam bekerja. Selain itu, umumnya perusahaan melihat seseorang layak disebut Talent dilihat dari potensi dan kinerjanya. Ibaratnya Talent merupakan suatu material yang nantinya bisa dikembangkan dengan sangat baik.

Biasanya perusahaan mengidentifikasi seorang Talent berdasarkan laporan dari atasannya maupun rekan kerjanya. Jadi, label Talent diberikan langsung oleh perusahaan kepada pekerja yang dianggap layak. Perusahaan juga tidak mempublikasikan siapa saja pekerja yang menjadi Talent. Hanya saja, kita bisa melihat dan merasakan dari perlakuan perusahaan yang diberikan terhadap pegawai yang dianggap Talent. Karyawan yang dianggap Talent mendapatkan lebih banyak beban kerja serta program development. Itu dilakukan dalam rangka mengasah kemampuan Talent tersebut. Dalam jangka panjang, para Talent akan menyadari apa yang didapatkannya telah membentuk dirinya menjadi seorang pekerja yang profesional serta memberikan peluang untuk melakukan banyak hal dibanding rekan kerja lainnya.

Sementara SME, dilihat dari keahlian dan kinerja. Mereka merupakan pekerja yang memang sudah diakui keahliannya, bukan sekadar potensi. Pengakuan seorang SME datang dari komunitas atau kumpulan orang-orang. Jadi, sifatnya lebih informal. Misalnya dalam sebuah unit kerja, biasanya ada satu orang yang kerap menjadi sumber rujukan ketika ada persoalan terkait bidang tertentu. Bisa terjadi, satu unit kerja tidak memiliki SME karena orang yang ahli dalam unit kerja tersebut telah dipromosikan atau dimutasikan ke tempat lain. Orang ini tetap dianggap sebagai SME, dan sewaktu-waktu dapat dimintakan bantuan sebagai narasumber ahli. Untuk meningkatkan kinerja tim serta SME yang bersangkutan, sangat penting bagi para SME untuk terus berbagi pengetahuan dengan timnya. Idealnya Talent dan SME harus dipisahkan. Sebab treatment perusahaan terhadap keduanya sangat berbeda. Misalnya dari sisi development, antara Talent dan SME mendapat perlakuan yang tidak sama. Akan tetapi, jika kebetulan terjadi Talent dan SME merupakan orang yang sama, perusahaan harus bisa men-develop sesuai perannya.

“Always listen to experts. They’ll tell you what can’t be done, and why. Then do it.” -Robert A. Heinlein-

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *